Seperti Apa Visi Menulis Anda?
Kalau seseorang serius berkarier di suatu bidang, ia harus memiliki visi. Visi adalah gambaran masa depan ke mana seseorang akan menuju. Visi akan memberikan kegairahan sekaligus arah ke mana langkah mesti diayunkan. Visi apakah yang relevan dalam hal penulisan Anda?
Mungkin Anda memiliki visi menjadi salah satu penulis terkenal di negeri ini, bahkan dunia. Setelah menggambarkan visi itu secara jelas di sebuah kertas, barulah Anda tetapkan langkah-langkah untuk pencapaiannya. Mungkin Anda segera menemukan hal-hal tertentu yang akan Anda lakukan selama setahun ke depan. Pastikanlah agar visi dan rencana Anda itu tertulis. Bila perlu beri bingkai dan letakkan dia pada tempat strategis sehingga dengan mudah Anda membacanya setiap hari seraya menenggelamkan visi itu ke dalam bawah sadar Anda.
Membuat visi bagaikan membuat istana yang menggantung di udara. “Jika telah membangun istana yang menggantung di udara, upaya Anda itu tidak akan sia-sia; tinggal buat saja fondasi di bawahnya,” ujar Hery David Thoreau. Nah, fondasi seperti apa yang Anda susun itu? Fondasi itu tiada lain adalah sederet rencana Anda untuk mencapai visi besar Anda. Rencana itu membawa Anda lebih dekat dan lebih dekat lagi dengan visi besar Anda bersamaan dengan berjalannya waktu. Rencana-rencana Anda adalah anak tangga untuk mencapai visi Anda. Pertanyaannya sekarang, sudahkah rencana itu ada? Tidakkah di antara kita masih menganut paham sekadar menulis dan mengandalkan mood saja? Jika Anda sudah siap menyusun rencana, saya ingin berikan Anda beberapa alternatif rencana di bidang tulis-menulis, baik yang bersentuhan langsung maupun tidak langsung dengan penulisan, yang saya susun secara acak.
- Menulis setiap hari, minimal 30 menit.
- Membaca minimal 2 buah buku setiap bulan.
- Membaca koran setiap hari.
- Berselancar di internet untuk mendapatkan informasi terbaru.
- Mendengarkan CD motivasi diri yang berguna.
- Pergi ke luar kota, menginap di suatu tempat yang tenang untuk menulis.
- Rajin mengikuti diskusi dan seminar yang berguna.
- Berolah raga minimal 3 kali seminggu.
- Minum air bersih 2 liter per hari.
- Memberikan hadiah kepada diri sendiri setiap kali menyelesaikan sebuah artikel.
- Berguru kepada para penulis/pengarang sukses.
- Membaca biografi pengarang terkenal.
- Belajar lebih banyak dan lebih baik dari alam.
- Kembali ke kampus untuk kuliah komunikasi atau mengikuti kursus menulis.
- Membantu para penulis yunior sehingga bisa lebih cepat berhasil menemukan jalannya.
- Menjadi diri sendiri dalam karier penulisan.
- Membuka kursus karang-mengarang.
- Membuat naskah buku 3 judul per tahun.
- Mendirikan koran/majalah.
- Menjadi pemimpin redaksi/editor sebuah media terkenal.
- Menyumbangkan sebagian dari hasil menulis saya kepada yayasan yatim-piatu.
- Menjalani kehidupan dengan gembira.
- Menyumbangkan sebagian buku-buku karya sendiri ke perpustakaan dan pusat dokumentasi.
- Pantang mundur sebelum kesuksesan itu tercapai.
- Menjaga agar tetap rendah hati dan mau belajar dan mendengar.
Ke dua-puluh-lima contoh di atas hanya penggugah Anda untuk menemukan rencana-rencana pencapaian Anda sendiri. Silakan Anda temukan rencana apa yang menurut Anda terbaik untuk mencapai visi besar Anda sebagai penulis yang sukses.
Yakini dan percayai bahwa visi tersebut dapat Anda wujudkan. “Jika Anda percaya kepada visi Anda, berbagai cara untuk mencapainya seakan bersatu padu untuk mendukungnya,” ujar Jack Canfield. Maka, yakini visi Anda, susun rencana, dan berjuanglah untuk mencapainya.
Penulis : I Ketut Suweca
Sumber : kompasiana