Data 15.000 Nasabah HSBC Swiss Dicuri
Informasi pribadi 15.000 nasabah HSBC di Swiss dicuri. Demikian dikatakan bank yang bermarkas di London, Inggris, tersebut, Kamis 11 Maret 2010. Pencurian data tersebut potensial membongkar informasi nasabah asing yang sedang diburu oleh negara asal karena menghindar dari kewajiban membayar pajak.
Pihak HSBC mengatakan, mantan pekerja teknologi informasi cabang perusahaan HSBC Private Bank (Suisse) di Swiss, diidentifikasi oleh otoritas Prancis sebagai Herve Falciani, mencuri informasi tersebut antara akhir 2006 dan awal 2007. Akun-akun nasabah itu semua dibuka sebelum Oktober 2006.
"Kami sangat menyayangkan situasi dan meminta maaf pada para klien atas ancaman terhadap privasi mereka", kata Alexandre Zeller, kepala eksekutif HSBC di Swiss.
Pihak bank telah mengontak nasabah yang menjadi korban pencurian data. HSBC juga tidak yakin bila data-data yang dicuri itu telah atau akan memberi peluang bagi orang-orang yang tidak punya otoritas untuk mengakses akun terkait.
Informasi nasabah yang dicuri ini hanya terjadi pada akun nasabah di Swiss dengan perkecualian pada bekas cabang, HSBC Guyerzeller Bank. Namun, pencuri data bisa membuat pemegang akun-akun tersebut terungkap dan diketahui oleh otoritas pajak di negara masing-masing.
Dalam beberapa kasus pencurian data dari bank-bank di Swiss dan Liechtenstein, informasi tersebut ditawarkan pada pemerintah negara lain yang sedang menguntit warga negaranya yang melarikan diri untuk menghindar dari kewajiban membayar pajak, dengan menyembunyikan uang di akun bank di Swiss.
Sumber : vivanews