Teknologi - Skandal Cracking Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg
Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg dituduh telah melakukan sabotase (baca: cracking) terhadap akun email pesaing dan wartawan. CEO situs jejaring sosial populer yang memiliki 400 juta pengguna itu dianggap sedikitnya melakukan dua pelanggaran.
Itu terungkap dalam laporan investigasi yang ditulis oleh BusinessInsider.com pada 5 Maret 2010. Setelah melakukan dua tahun investigasi, majalah itu mengklaim memiliki bukti kejahatan internet (baca: cracking) oleh pendiri Facebook pada 2004.
Pertama adalah ketika Zuckerberg menemukan bahwa reporter dari koran Harvard "The Crimson" yang berniat menulis berita buruk tentang dirinya pada 2004. Dia menggunakan data login Facebook reporter untuk menjebol akun mereka.
Kedua, BusinessInsider menuding Zuckerberg telah menjebol akun pesaingnya di Harvard yang menuduhnya telah mencuri ide mereka untuk media jejaring sosial. Dia kemudian melakukan sabotase atas media jejaring sosial saingan yang tengah dibangun.
Sengketa itu bermula dari tuduhan tiga seniornya di Harvard, yakni Cameron Winklevoss, Tyler Winklevoss, dan Divya Narendra. Mereka menuding Zuckerberg bertujuan menyesatkan mereka bahwa dia akan membantu membangun jejaring sosial, HarvardConnection.com yang sudah dirintis sejak 2003. Yang terjadi sebaliknya, Zuckerberg mencuri ide mereka untuk membuat produk saingan hingga berlanjut di pengadilan.
Setelah Zuckerberg meluncurkan TheFacebook.com pada Februari 2004, Cameron, Tyler dan Divya merekrut sejumlah developer untuk membuat HarvardConnection. Pada pertengahan Mei 2004, ketiganya siap meluncurkan HarvardConnection yang kemudian berubah menjadi ConnectU.
Kemudian, editor "The Crimson" menerima email di inbox mereka dari Cameron Winklevoss, salah satu pendiri ConnectU. Email itu menyatakan bahwa TheFacebook.com yang dibuat oleh Zuckerberg telah menipu tim ConnectU.
Atas klaim mereka, reporter Crimson kemudian mengkonfirmasikan kepada Zuckerberg tentang tuduhan tersebut. Dia rupanya dapat meyakinkan kepada media tersebut bahwa jejaring sosial itu berbeda dengan rencananya membangun HarvardConnetion.com yang lebih fokus pada website untuk kencan.
Setelah berita itu muncul, tampak cemas bahwa "The Crimson" akan meneruskan kisah itu. Zuckerberg kemudian berhasil meyakinkan media kampus tersebut soal tuduhan negatif itu, sehingga "The Crimson" tak meneruskan berita tentang ini.
Namun, Winklevoss bersaudara kemudian mengirimkan pesan lagi kepada "The Crimson" bahwa di Harvard ada korban lain. Namanya, John Thomson yang juga mengaku bahwa Zuckerberg telah mencuri ide tampilan miliknya untuk TheFacebook yang disebutnya sebagai "Visualize Your Buddy."
Sumber : BusinessInsider.com