Hindari Kerusakan Mata Akibat Abu Vulkanik
Abu vulkanik selain bisa mengganggu pernapasan, dapat juga menimbulkan iritasi selaput lendir mata. Meski tinggal berjauhan dari lokasi letusan, abu vulkanik yang tersapu angin juga bisa menganggu kesehatan mata. Partikel abu vulkanik yang kasar umumnya membuat mata terasa tidak nyaman, bahkan memicu iritasi. Kondisi ini dapat mengganggu penglihatan dan bisa menimbulkan infeksi sekunder pada mata. Gangguan ini akan lebih mudah timbul pada orang yang menggunakan lensa kontak.
Umumnya, gejala yang muncul diawali dengan kondisi seolah-olah ada benda asing di mata, mata terasa nyeri, gatal atau merah, mata terasa lengket, kornea mata lecet atau terdapat goresan, adanya peradangan pada kantung conjuctival yang mengelilingi bola mata sehingga mata menjadi merah, terasa seperti terbakar dan sensitif terhadap cahaya.
Kondisi ini bisa makin parah bila penderita menggosok mata, karena tak tahan dengan rasa gatal yang muncul akibat masuknya benda asing, yang dalam hal ini abu vulkanik.
International Volcanic Health Hazard Network (IVHHN), Cities and Volcanoes Commission, GNS Sains dan United States Geological Survey (USGS) memberikan panduan untuk mengantisipasi bahaya abu vulkanik. Berikut ini cara meminimalkan iritasi mata akibat abu vulkanik, seperti:
- Hindari menggosok mata
- Bila terasa ada benda asing masuk ke mata, dapat dibersihkan dengan jalan mencuci (mengguyur) mata dengan air bersih. Lebih baik lagi bila menggunakan air masak. Kelilipan yang tidak terguyur dibersihkan dengan kapas yang dibasahi dengan air bersih terlebih dahulu. Lakukan secara perlahan agar tidak melukai mata.
- Selain menggunakan masker, kenakan kacamata surya, setidaknya untuk meminimalkan abu yang langsung masuk ke mata.
- Khusus pemakai lensa kontak, segera lepas lensa kontak untuk menghindari kerusakan mata permanen dari abrasi kornea.
- Bila iritasi makin parah segera mencari bantuan medis untuk mengatasinya.
Sumber : googling