Fakta Tentang Silikon (Part 2)
Seperti yang telah saya posting di artikel sebelumnya, memiliki payudara indah, hidung mancung, atau betis seksi lewat operasi bedah plastik memang menggiurkan. Banyak orang yang memilih menggunakan cara singkat tapi tak sedikit pula yang mencemaskan efek sampingnya. Penggunaan silikon dalam dunia kosmetika telah banyak menuai kontroversi. Simak tanya-jawab berikut ini untuk melengkapi pengetahuan Anda tentang silikon.
Sumber : vivanews
Secara logika kedokteran, silikon cair yang telanjur disuntikkan ke tubuh, tak mungkin dikeluarkan dengan cara dipijat-pijat. Satu-satunya cara dengan pembedahan.
Selama tidak terjadi infeksi, kulit yang merah-merah dapat diatasi dengan obat antiperadangan. Jika warna merah pada kulit tak kunjung hilang, dokter biasanya hanya dapat menganjurkan pasien memakai concealer untuk menutupinya.
Ditinjau dari materi pengisinya, ada 3 jenis implan payudara, yaitu:
Implan jenis ini biasanya dibungkus dalam kantong silikon, dan cenderung mudah bocor atau berkerut. Karena hanya berisi air, implan ini relatif kurang dapat dibentuk sesuai keinginan.
Implan ini juga dibungkus dalam kantong silikon, namun didesain khusus hingga terasa lembut dan fleksibel sehingga mudah dibentuk sesuai keinginan.
Menurut dr. Rod J. Rohrich, ketua American Society of Plastic Surgeons, implan jenis ini merupakan tipe terbaru. Di Amerika Serikat, populer dengan nama gummy bear breast implant. Gel kohesif seperti ini tak menyebar, bahkan jika kantong pembungkusnya bocor/dibelah.
Ada dua cara memasang implan silikon ke dalam payudara,yaitu:
Implan silikon yang sudah dipasang di dalam payudara hanya akan mengalami kebocoran jika mengalami trauma luka dada yang parah (misalnya, dada ditusuk dengan benda tajam).
Daya tolak reaksi jaringan tubuh terhadap silicone breast implant, menurut Prof. Dr. H. Muchlis Ramli dari Departemen Ilmu Bedah Onkologi FKUI, tergolong sangat rendah, sehingga sejauh ini tidak terbukti dapat menyebabkan kanker.
Kalaupun ada pasien yang terbukti mengidap kanker setelah melakukan operasi, besar kemungkinan pasien tersebut memang sudah memiliki ‘bakat’ kanker.
Proses menyusui masih tetap dapat dilakukan, asalkan implan silikon dipasang di balik kelenjar payudara. Biasanya, dokter akan menganjurkan agar implan silikon dimasukkan lewat sayatan di bawah lipatan buah dada, sehingga sama sekali tidak mengganggu kelenjar payudara.