Mereka Ingat Setiap Langkahmu

Label:

Sebelum saya bercerita tentang pengalaman di hari ini, tolong jauhkan opini bahwa saya ingin menunjukkan / pamer tentang hal yang telah saya berikan ke orang lain. Semoga dengan ditulisnya artikel ini tidak ada orang yang menganggap saya berbuat baik untuk tujuan tertentu. Baiklah, langsung saja ke cerita.
Hari ini aku pulang dari sebuah lomba di kampus dimana diriku terlibat di dalamnya sebagai panitia. Seperti kebanyakan panitia, kami mendapat jatah makan. Tapi, jatah makan ini terlalu banyak untuk kami habiskan.
Sebagai gambaran, 1 porsi makanan dibungkus menggunakan kertas nasi warna coklat. Menu makanan yang kami dapatkan tidaklah istimewa. Hanya nasi, mie, dan tahu telur. Menurut teman-teman panitia yang lain, menu ini tidak enak. Tapi, aku berusaha untuk tidak memilih ketika diberi makanan.
Sepintas, muncul pendapat dari teman-teman untuk memberikan nasi itu pada satpam. Untuk mengurangi resiko kami membagikan makanan yang tidak layak pakai, aku makan 1 bungkus nasi. Dan ternyata masih layak untuk dimakan.
Satu porsi nasi bungkus telah habis kumakan, kami semua sepakat untuk meninggalkan tempat perlombaan. Aku memberanikan diri untuk mengambil jatah makanan yang belum habis. Kubawa beberapa bungkus makanan tersebut menuju tempat parkir motor. Di tempat parkir tersebut kulihat juru parkir yang umurnya sekitar 50 tahun.
Aku memang lebih dekat dengan juru parkir tersebut dibanding juru parkir yang lain. Beberapa kali kuajak beliau untuk ngobrol sekedar ingin tahu bagaimana pengalaman hidupnya. Tapi, momen saat ini berbeda. Aku membawa beberapa bungkus makanan. Daripada pusing membagikannya, kubagikan saja semuanya pada juru parkir tersebut.
Ketika akan mengambil motor, aku melihat motorku tidak ada di tempat asalnya. Kemudian juru parkir tersebut menghampiriku. Beliau berkata, "Mas, motormu tadi saya taruh disana". Wah, alangkah kagetnya diriku. Mengapa beliau bisa mengingat motorku? Padahal disana banyak sekali motor yang diparkir.
Dari pengalaman inilah, aku semakin yakin bahwa berbagi memiliki kekuatan hebat untuk menyatukan orang. Memang bukan pertama kali aku memberikan nasi bungkus jatah panitia ke beliau. Tidak ada yang istimewa pula dari pemberianku itu. Tapi, seberapa pun besarnya sesuatu yang kita bagikan kepada orang lain, yakinlah bahwa mereka akan selalu mengingat setiap langkahmu.
Semoga cerita ini bisa menginspirasi kita semua untuk semakin sadar tentang 'the power of share'.
Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya,
Sukses untuk kita semua.