#GowesJelajah Balekambang (Part II)

Label: , ,

#GowesJelajah Balekambang (Part II)Inilah tempat peristirahatan kami selama di pantai Balekambang. Siang itu, angin berhembus kencang. Duh, dingin sekali rasanya. Hehe.

Artikel ini saya tulis sebagai kelanjutan dari artikel sebelumnya (#GowesJelajah Balekambang Part I). Silahkan menikmati kegiatan kami selama di Pantai Balekambang.


#GowesJelajah Balekambang (Part II)Inilah tempat parkir sepeda kami. Seadanya saja lah, yang penting aman dan nyaman.

#GowesJelajah Balekambang (Part II)Om Dian mencoba menggowes sepedanya menuju pantai. Berat sekali untuk dikayuh, inilah XC yang sebenarnya.

#GowesJelajah Balekambang (Part II)Om Brex juga mencoba, tapi akhirnya jatuh saat menuju bibir pantai. Lihat saja alur ban yang berkelok-kelok karena mengayuh di pasir pantai memang berat.

#GowesJelajah Balekambang (Part II)Om Daniel juga ikut-ikutan nih.

#GowesJelajah Balekambang (Part II)Om Fuad dan Om Octavian mengawasi dari sisi yang berlawanan. Sepertinya mereka akan terpancing. Hehe.

#GowesJelajah Balekambang (Part II)Sayang sekali sepedaku tidak bisa ikut melewati pasir pantai karena menggunakan ban slick. Tapi nampang aja deh. Hehe.

#GowesJelajah Balekambang (Part II)Menjelang sore, teman-teman mengadakan lomba kecil-kecilan untuk menaklukkan pasir pantai Balekambang. Siapakah yang jadi pemenangnya?

#GowesJelajah Balekambang (Part II)Ternyata Om Brex-lah yang jadi pemenangnya. Saking bersemangat, sepedanya sampai terkena ombak. Alhasil, basah dan penuh pasir deh. Hati-hati om..

#GowesJelajah Balekambang (Part II)Menjelang malam, susunan dari tempat istirahat kami rombak agar lebih aman dan nyaman. Di bagian kaki, pasir pantai dikeruk agar kaki tidak terkena hembusan angin - jadi tidak dingin lagi. Sepeda juga dijadikan pagar agar barang bawaan aman.

#GowesJelajah Balekambang (Part II)Kami juga melakukan survival. Meskipun hanya makanan instan, yang penting tetap masak sendiri. Inilah yang menjadi kelebihan perjalanan kali ini.

#GowesJelajah Balekambang (Part II)Untuk mencari air bersih (agak bersih), kami harus berjalan melewati hutan bakau di sekitar Pantai Balekambang dan menggunakan air payau.

#GowesJelajah Balekambang (Part II)Inilah kehidupan malam kami di Pantai Balekambang. Terlihat om Brex (kiri) dan om Dian sedang minum kopi.

#GowesJelajah Balekambang (Part II)Biarpun tempat istirahat kami terlihat berantakan, yang penting nyaman dan aman lah. Hehe.

#GowesJelajah Balekambang (Part II)om Daniel sudah tidur duluan. Hangat sih. O iya, sleeping bag merupakan perlengkapan yang wajib dibawa oleh masing-masing peserta pada #GowesJelajah Balekambang.


Itulah cerita saya mengenai #GowesJelajah Balekambang. Masih ada 1 artikel lagi yang akan dirilis besok. Jangan sampai melewatkan setiap cerita #GowesJelajah ya. Sukses untuk Anda dan salam gowes.

Baca Selengkapnya >>>




#GowesJelajah Balekambang (Part I)

Label: , ,

#GowesJelajah Balekambang 23-24 Juli 2011Saya perkenalkan terlebih dahulu peserta #GowesJelajah Balekambang. Dari kiri ada om Brex, Daniel, dan Octavian.

Pada tanggal 23-24 Juli 2011, saya bersama 5 orang teman bersepeda menuju Balekambang. Keyword untuk perjalanan kali ini adalah #GowesJelajah Balekambang. Mari menyimak sedikit cerita dari setiap momen yang saya abadikan.


#GowesJelajah Balekambang 23-24 Juli 2011Peserta selanjutnya adalah om Fuad (kiri) dan om Dian.

#GowesJelajah Balekambang 23-24 Juli 2011Kami semua berangkat dari garis start yang berada di Gerbang Soekarno Hatta Universitas Brawijaya Malang. Terlihat peserta sedang bersepeda di jalan raya menuju Alun-alun.

#GowesJelajah Balekambang 23-24 Juli 2011Dari Alun-alun Kota Malang, kami belok kiri melewati Plaza Gadjah Mada. Terlihat peserta masih berkumpul dalam 1 rombongan. Cuaca saat itu adalah berawan, jadi masih belum keluar keringat terlalu banyak. Hehe.

#GowesJelajah Balekambang 23-24 Juli 2011Gambar ini diambil ketika peserta #GowesJelajah melewati Pasar Gadang.

#GowesJelajah Balekambang 23-24 Juli 2011Ketika bertemu di jalan, tak lupa kami sampaikan salam kepada pengayuh sejati seperti tukang becak.

#GowesJelajah Balekambang 23-24 Juli 2011Gambar ini (Daerah Bululawang) saya ambil sebagai bentuk kekaguman atas kekuatan punggung om Fuad (baju merah) karena mampu membawa sekian banyak barang. Dapat dilihat dari ukuran tas yang dibawa olehnya.

#GowesJelajah Balekambang 23-24 Juli 2011Ketika melewati Pabrik Gula di daerah Bululawang, ternyata pabrik tersebut dalam masa giling tebu.

#GowesJelajah Balekambang 23-24 Juli 2011Inilah 2 orang peserta yang terlihat semangat sekali dalam #GowesJelajah Balekambang. Mereka memecah angin dari depan agar 4 orang lainnya tidak berat sewaktu mengayuh pedal.

#GowesJelajah Balekambang 23-24 Juli 2011Melewati daerah Gondanglegi, ternyata banyak peserta yang belum sarapan. Alhasil kami berhenti di sebuah warung di areal Pasar Gondanglegi untuk sarapan. Ada menu spesial disana, perkedel kentang + daging kambing yang dibalut telur dadar. Sungguh sarapan yang baik di perut dan kantong (karena murah pula harganya)

#GowesJelajah Balekambang 23-24 Juli 2011Wajah peserta sedikit kelelahan karena sudah setengah perjalanan kami tempuh untuk menuju Pantai Balekambang. Gambar ini diambil di Indomaret Wonokerto, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Kasirnya cantik lho. Hehe.

#GowesJelajah Balekambang 23-24 Juli 2011Sepanjang jalan menuju Pantai Balekambang, banyak sekali sawah yang ditanami tebu. Mungkin tebu merupakan komoditas utama daerah ini.

#GowesJelajah Balekambang 23-24 Juli 2011Mendekati pantai, jalanan mulai turun dan banyak yang rusak. Terlihat peserta sedang bermanuver menghadapi jalan turunan.

#GowesJelajah Balekambang 23-24 Juli 2011Eits, hati-hati dalam melahap jalan turunan. Jika ada kubangan, jangan main santap. Inilah akibatnya, ban belakang om Dian (baju putih) bocor dan harus ditambal darurat.

#GowesJelajah Balekambang 23-24 Juli 2011Setelah menambal ban, kami berhadapan kembali dengan jalanan menurun. Tapi sepertinya impas ketika kami harus menghadapi tanjakan yang panjang. Dalam gambar, om Daniel dan om Brex tidak kuat mengayuh sehingga menuntun sepedanya agar bisa melewati tanjakan.

#GowesJelajah Balekambang 23-24 Juli 2011Sampailah kami di pintu masuk sekaligus penarikan retribusi bagi pengunjung Pantai Balekambang. Bagi masing-masing pengunjung ditarik Rp 10.500,00 sebagai biaya retribusi. Apakah harga tersebut sudah termasuk murah?

#GowesJelajah Balekambang 23-24 Juli 2011Lelahnya perjalanan #GowesJelajah Balekambang terobati ketika kami semua mendengar deburan ombak dan angin pantai selatan yang agak kencang.

#GowesJelajah Balekambang 23-24 Juli 2011Peserta berfoto bersama di tempat camp yang berada di bibir pantai.


Itulah cerita saya mengenai #GowesJelajah Balekambang. Jangan lewatkan cerita berikutnya yang menggambarkan bagaimana cara kami bertahan hidup di tepi pantai Balekambang. Terima kasih sudah berkunjung dan membaca sedikit cerita saya. Sukses untuk Anda dan Salam Gowes.

Baca Selengkapnya >>>




Gowes Pulang Kampung (Malang - Probolinggo)

Label: , ,

Semuanya harus disiapkan dengan baik sebelum keberangkatan ke kampung halaman (Probolinggo)

Pada hari Selasa, 19 Juli 2011 Saya pulang kampung menuju Probolinggo dengan sepeda kesayangan. Jarak yang harus ditempuh adalah 70 km. Berikut ceritanya.


Beginilah kontur jalanan di Pasuruan. O iya, untuk menuju Probolinggo, dari Malang harus melewati Pasuruan terlebih dahulu. Jalannya berupa aspal halus yang menurun.

Dalam perjalanan menuju Probolinggo, saya melewati pabrik POCARI SWEAT. Foto dulu aahh :D

Mendekati Probolinggo, hari semakin gelap. Keamanan berkendara di malam hari tetap diperhatikan dong. Berhenti dulu lah sambil menunggu berhentinya adzan Maghrib.



Itu tadi cerita saya sewaktu menuju Probolinggo. Berikut ini adalah cerita ketika pulang dari Probolinggo menuju Malang.

Perjalanan menuju Malang saya tempuh melewati jalanan kecil yang bukan merupakan jalan utama. Pemandangannya sungguh hijau sekali.

Masih ada sapi yang menarik cikar. Sungguh pemandangan yang jarang sekali saya dapatkan semenjak kuliah dan berdomisili di Malang.

Kebetulan sewaktu melewati rombongan tersebut, mereka hormat. Jadi teringat masa ketika SD dulu, mengikuti lomba gerak jalan seperti ini. Hehe..

Di jalan saya juga bertemu rombongan B2W. Jangan melihat sepedanya, lihatlah semangat menggunakan sepeda untuk menghidupi diri dan keluarganya.

Tak terasa, jalanan sudah mendekati daerah Banyubiru. Jalanan sudah mulai rusak. Padahal ini jalan yang terhitung jarang dilewati kendaraan lho.

Terbuka sudah kartu mengapa jalanan ini rusak. Ternyata banyak truk yang mondar-mandir melalui jalur ini, sebagai jalur alternatif.



Sekian tulisan dan dokumen saya tentang perjalanan dari Malang - Probolinggo (PP). Semoga menginspirasi pembaca sekalian untuk lebih semangat dalam mengayuh sepeda. Salam gowes.

Baca Selengkapnya >>>




Kram, Mengatasi dan Mencegahnya

Label: , , ,

Kakiku KramBetisku kram sewaktu gowes menuju Batu. Padahal hanya berjarak 5km dari garis start. Malangnya nasibku.

Kram adalah 'musibah' yang sering terjadi ketika berolahraga. Kenapa saya menyebutnya musibah? Itu karena kram sangat mengganggu ketika yang diserangnya sedang asyik berkegiatan. Sebagai contoh, kemarin waktu saya bersepeda tiba-tiba saja kram. Padahal tidak ada aktivitas yang berlebihan selama gowes. Untuk itulah saya menulis artikel ini agar pembaca sekalian mengerti tentang bagaimana kram dan cara mengatasinya.


KRAM TELAPAK KAKI

Pemicu: Berdiri terlalu lama, kelelahan

Atasi :
Cari tempat duduk atau tempat bersandar. Lepas alas kaki, angkat telapak kaki ke pangkuan. Jangan membungkuk (bisa menekan perut). Perhatikan arah tekanan otot ketika kram. Bila kram mengakibatkan telapak kaki menguncup, gunakan tangan secara perlahan untuk menekan jemari kaki ke arah atas hingga membuka kembali. Bila kram sudah reda, pijat telapak kaki agar aliran darah lancar kembali. Kram mengakibatkan otot memendek. Penekanan ke arah berlawanan membantu untuk memanjangkan otot kembali. Lakukan secara perlahan, Karena gerakan paksa atau tiba2 beresiko merobek serabut otot.


KRAM BETIS
Pemicu:Mengenakan sepatu bertumit, terlalu banyak berjalan

Atasi:
Segera duduk dan sandarkan tubuh ke dinding. Serangan kram biasanya mengakibatkan lutut cenderung menekuk. Karenanya, secara perlahan , luruskan kembali lutut dengan bantuan tangan. Jika lutut sudah lurus kembali, pijatlah bagian betis untuk melancarkan aliran darah. Kemudian lakukan gerakan peregangan pada kaki, termasuk telapak kaki. bila kram sudah reda, usahakan untuk beristirahat dulu selama beberapa menit sebelum beraktivitas kembali. Hindari penggunaan sepatu bertumit tinggi, karena dapat mengakibatkan otot betis memendek ketika sedang berjalan. Dalam hitungan jam, kondisi itu dapat menimbulkan serangan nyeri dan kram.


KRAM PAHA
Pemicu: Posisi duduk yang salah.

Atasi:
Cari tempat dan kursi untuk menyandarkan kaki ke depan. Lebih baik bila dalam posisi berbaring miring. Untuk serangan kram di otot paha belakang, lururskan lutut dan angkat kaki ke depan secara perlahan. Untuk serangan kram di otot paha depan, tekuk lutut perlahan dengan menarik tungkai bawah hingga tegangan di paha menghilang. Pijat daerah yang sakit bila kram reda. Pijatan setelah kram dapat melancarkan peredaran darah. Sambil memijat, oleskan balsam/ salep pereda nyeri otot untuk memecah timbunan asam laktat penyebab rasa sakit dengan mengalirkannya melalui pembuluh darah.


KRAM PERUT
Pemicu: Salah posisi saat berbaring, kelelahan

Atasi:
Kram perut adalah akibat setelah melakukan aktivitas fisik tertentu. Atasi kram dengan berbaring di atas permukaan yang empuk. Letakkan bantal atau lipatan kain di bagian pinggang agar dapat meregangkan daerah perut secara perlahan. Perbanyak Istirahat.


KRAM RAHANG
Pemicu: Menguap terlalu lebar, menahan rasa ingin menguap.

Atasi:
Pastikan yang dirasakan adalah kram, bukannya dislokasi atau pergeseran tulang rahang. Kram terjadi akibat dislokasi otot, sedangkan dislokasi tulang rahang timbul sebagai akibat dari otot rahang yang lemah. Jika kram, lakukan terapi serupa dengan cara mengatasi kram pada anggota tubuh lainnya. Yaitu dengan melakukan gerakan berlawanan dengan arah serangan kram. Bila kram mengakibatkan rahang tidak bisa terbuka, perlahan lakukan gerakan membuka rahang. Setelah serangan kram reda, pijat daerah rahang untuk melancarkan aliran darah. Sambil bekerja lakukanlah gerakan senam muka untuk melenturkan otot-otot wajah. Caranya lakukan gerakan membentuk huruf A, I, U, E, O dengan bibir. Lalu dengan bantuan cermin, gerakkan otot wajah membentuk berbagai macam ekspresi.


PENYEBAB KRAM
Terhambatnya alirah darah Kekurangan kalsium, kalium, dan magnesium. Terlalu banyak berkeringat sehingga mengakibatkan tubuh kekurangan elektrolit, serta kondisi defisiensi (kekurangan) zat besi. AGAR TIDAK KRAM
Hindari gerakan pemicu. Jangan berdiri/ duduk terlalu lama. Stretching secara teratur. Banyak minum. Konsultasikan kepada dokter apakah anda perlu mengkonsumsi suplemen zat besi, kalsium, dan magnesium (karena ketiganya dapat mencegah kram).


Sumber : Indonesian Goweser Community (FB)

Baca Selengkapnya >>>




Jelajah Transtv - Sepeda di Bali

Label: ,

Sedikit Tentang Bali

Menyaksikan tayangan Jelajah yang diproduksi oleh Trans TV membuat saya semakin bersemangat untuk melaksanakan #GowesJelajah Balekambang pada 23-24 Juli 2011 mendatang. Tayangan yang berdurasi sekitar 8 menit ini menceritakan pengalaman bersepeda host-nya dari bibir pantai hingga pegunungan di Bali. Sungguh pengalaman yang mengasyikkan, saya pun tidak menolak ketika ditawari menjadi talent-nya. Berikut ini adalah tayangan tersebut yang berhasil saya dapatkan dari Youtube. Selamat menikmati.

*Sebelum menikmati video ini, pastikan volume suara komputer Anda maksimal karena audio yang diselipkan pada video kurang maksimal.




Seru bukan? Jika Anda ingin menikmati pengalaman seperti ini, saya bersama teman-teman akan melaksanakan #GowesJelajah Balekambang (Pantai Selatan Malang) pada 23-24 Juli 2011 mendatang. Pengalaman yang diberikan tentunya penuh tantangan, dimana kita (peserta) juga bermalam di pantai dengan perlengkapan seadanya. Sungguh pengalaman bersepeda yang mungkin tak akan dilupakan.

Terima kasih sudah mengunjungi blog saya. Salam gowes dan sukses untuk kita semua.

Baca Selengkapnya >>>




#GowesJelajah Coban Jahe 17 Juli 2011

Label: ,

#GowesJelajah Coban Jahe 17 Juli 2011Kami berangkat dari Kota Malang pukul 07.00 WIB. Inilah suasana begitu memasuki pedesaan setelah sebelumnya menghadapi jalanan aspal yang lumayan mulus.

Pada posting kali ini saya akan bercerita sedikit mengenai #GowesJelajah Coban Jahe yang ada di Tumpang, Kabupaten Malang. Langsung saja simak cerita yang ada di setiap caption dari foto.

#GowesJelajah Coban Jahe 17 Juli 2011Jalan aspal yang tidak rata dan menanjak menjadi santapan kami menuju Coban Jahe.

#GowesJelajah Coban Jahe 17 Juli 2011Lihat saja sudut kemiringan jalan dari foto ini. Memang tidak seberapa. Tapi bertambah berat karena harus menghadapi makadam. Wuzzz..

#GowesJelajah Coban Jahe 17 Juli 2011Setelah beberapa saat memacu sepeda, kami beristirahat. Sebetulnya di sebelah kanan (foto) ada sawah yang terhampar luas beserta pemandangan terasering-nya. Saya tidak ter-cover oleh foto.

#GowesJelajah Coban Jahe 17 Juli 2011Seperti yang saya katakan tadi. Jalur menuju Coban Jahe memang tidak menanjak. Jalan makadam lah yang membuat om Benny (kiri) menyerah untuk menuntun sepedanya.

#GowesJelajah Coban Jahe 17 Juli 2011Lagi-lagi om Benny menuntun sepedanya. Jalur kali ini bukan makadam lagi, Tapi tanah yang padat. Untuk tanjakan, tetap dong. Malah lebih berat dan menuntut goweser untuk tidak berdiri dari sadel agar ban belakang tidak selip.

#GowesJelajah Coban Jahe 17 Juli 2011Sesekali kami menikmati jalur tanah yang datar. Di sebelah kiri ada pemandangan sungai yang jernih disertai bebatuan besar. Sungguh indah. Hehe.

#GowesJelajah Coban Jahe 17 Juli 2011Sebenarnya Coban Jahe adalah tempat wisata yang kurang terawat dan sedikit sekali pengunjungnya. Tapi namanya tempat wisata, masih ada saja biaya masuknya. Kami cuma membayar Rp 2.000,00 per orang.

#GowesJelajah Coban Jahe 17 Juli 2011Sebetulnya jarak dari penarikan biaya masuk hingga Coban Jahe tidaklah jauh. Jalur yang kami lewati adalah tanah padat diselingi tanjakan dan turunan yang menuntut goweser untuk tetap waspada.

#GowesJelajah Coban Jahe 17 Juli 2011Tempat parkir (sepeda) hanya berjarak 50m dari Air terjun.

#GowesJelajah Coban Jahe 17 Juli 2011Kembali dari Air terjun, kami harus mengangkat sepeda karena sebenarnya tempat parkir kami tadi dilalui dengan mengangkat sepeda.

Sebetulnya masih ada foto yang belum saya tampilkan langsung di blog ini. Sebagai penggantinya, saya sertakan galeri yang memuat semua foto yang saya rasa layak untuk dipublikasikan. Silahkan menikmati.


Itulah cerita saya mengenai #GowesJelajah Coban Jahe 17 Juli 2011. Bagi yang ingin mengetahui info mengenai jalur kesana bisa menghubungi saya dengan mengomentari artikel ini. Terima kasih dan Salam Gowes.

Baca Selengkapnya >>>