Pada video di atas, ada seorang atlet (kapten tim) yang tidak percaya bahwa timnya bisa menang menghadapi tim lawan. Kemudian sang pelatih memanggil kapten tersebut. Apa yang ia pelajari? Sang pelatih mengajarinya arti dari optimis dan nilai dari usaha yang terbaik. Ketika ia tidak percaya diri dan ingin menyerah di tengah jalan, sang pelatih terus memberinya motivasi.

Lalu, mengapa mata sang kapten harus ditutup ketika akan menghadapi tantangan ini? Karena ia harus tetap optimis bahwa dirinya bisa. Dia harus tetap melakukan usaha yang terbaik meskipun belum mencapai mimpinya. Terbukti bahwa dengan tidak menganggap kegagalan sebagai sebuah jembatan penghalang, akan membuat seseorang menjadi termotivasi untuk semakin lebih, lebih, dan lebih.

Untuk video kedua, disana ada seorang anak kecil yang berusaha untuk menyingkirkan batang pohon yang melintang di jalan. Sebelum melihat video ini pasti kita bertanya, bagaimana bisa seorang anak kecil menyingkirkan batang pohon yang ukurannya 10x lebih besar darinya? Hal itulah yang menghambat kesuksesan. Mengapa demikian? Karena sebelum berjuang, kita sudah kalah terlebih dulu dalam melawan diri sendiri. Untuk meraih kesuksesan, kalahkan dulu diri sendiri. Yakinkan bahwa mimpi yang Anda dambakan pasti bisa menjadi nyata.

Mimpi adalah apa yang membuat Anda menjadi besar. Kira-kira itulah kalimat yang bisa memotivasi Anda untuk semakin banyak berkarya.