Bagaimana Anda Belajar Ilmu Manajemen?

Label: ,

Belajar ilmu manajemen bisa melalui media apapun
Beberapa waktu yang lalu, ketika saya mengikuti Astra Workshop Program, saya bertemu dengan manajer yang terbilang sukses. Mengapa saya bilang sukses? Karena mereka memiliki prestasi dalam mengatur kinerja timnya. Lalu darimana mereka belajar tentang manajemen? Melalui sekolah bisnis? Atau buku?

Jika Anda berpikir bahwa manajer yang sukses belajar ilmu manajemen melalui sekolah bisnis atau buku, pikirkan sekali lagi.
Artikel berikut ini ditulis oleh Steve Tobak dalam tulisannya yang berjudul "How I Learned About Management"
Beberapa tahun lalu, ketika aku memulai untuk menulis tentang pengalamanku di dunia bisnis, ibuku bertanya,
"How do you know all this stuff?" (Bagaimana kau tahu semua ini?)
Pertanyaan ini sempat mengagetkanku. Ibuku bagai seorang yang baru bangun tidur, dengan bukti yang tak terbantahkan bahwa putranya telah membuat sesuatu sendirian. Lalu kenapa ibuku bertanya demikian?
Ibuku sebenarnya sudah tahu bahwa karirku di dunia bisnis telah melejit. Tapi aku kira, bukan itulah jawaban yang beliau minta.
Pertanyaan sederhana yang membuatku kembali bertanya pada diri sendiri berulang kali. Setelah ku cari jawabnya, inilah cara belajar seorang pekerja biasa untuk lebih mengerti mengenai manajemen.

Dari bos - baik dan buruk
Ketika Anda tidak menyukai atasan, Anda sudah menghilangkan kesempatan untuk belajar ilmu manajemen melalui atasan. Kunci utama ketika belajar ilmu manajemen dari atasan adalah bagaimana perusahaan tersebut masih bisa berjalan hingga kini.
Entah setuju atau tidak, atasan Anda adalah sumber utama untuk mempelajari ilmu manajemen. Jangan karena atasan adalah orang yang kejam, lalu Anda tidak mau belajar ilmu manajemen darinya. Posisikan diri Anda seperti sebuah spons. Seraplah apa yang bisa Anda pelajari dari atasan Anda.
Selain belajar dari atasan sendiri, Anda juga bisa belajar dari bos yang lain. Untuk awal, Anda boleh saja belajar dari seorang CEO untuk lebih mengerti tentang bagaimana fungsi dan aspek perusahaan bisa berjalan. Di perusahaan yang lebih besar, Anda bisa mempelajari proses dan metode untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.
Apakah hanya belajar dari atasan? Tidak. Anda juga boleh belajar dari orang lain yang berada dalam perusahaan Anda. Contohnya: dari rekan kerja, board directors, dan bawahan Anda sendiri mungkin.

Dari kegiatan bisnis di pasar yang bersaing
Hal yang paling penting untuk mempelajari ilmu manajemen adalah dengan terjun langsung ke dunia bisnis. Dari praktek bisnis tersebut, Anda akan mengalami banyak hal seperti kompetisi di pasar, merundingkan kesepakatan, membuat dan memasarkan produk, dan melayani konsumen.
Anda juga bisa belajar ilmu manajemen secara lebih dari kesalahan yang Anda lakukan dan dari banyaknya kekalahan. Kegagalan mengajari kita untuk melakukan hal yang berbeda (hal yang lebih baik tentunya). Hal ini semakin membuktikan bahwa berkompetisi memberikan banyak ilmu.

Dari Guru
Anda tidak perlu membayar lebih untuk belajar ke guru besar dalam ilmu manajemen. Cukup ingatlah orang yang paling berjasa dalam hidup Anda. Siapakah mereka? Orang tua.
Orang tua selalu mengajari kita pentingnya etika bekerja dan mereka juga mengajari kita untuk bisa membedakan mana yang baik serta buruk. Orang tua selalu memberikan motivasi anaknya ketika terjatuh. Hal inilah yang harusnya menyadarkan kita untuk lebih membanggakan bagaimana cara kita membangun kesuksesan dibanding apa yang didapat setelah sukses.

Dari kehidupan
Jika Anda adalah orang yang peka dengan hidup Anda sendiri, akan ada banyak sekali inspirasi dalam ilmu manajemen. Untuk itulah, Anda harus lebih peka terhadap kehidupan ini.
Ketika Anda mengatur, Anda mengatur orang. Ketika Anda memimpin, Anda memimpin orang. Yakinlah, Anda juga mengatur organisasi. Dalam organisasi pasti dibangun oleh banyak orang. Ingat, orang dimaksud bukan hanya anggota Anda sendiri. Konsumen dan kompetitor juga manusia. Anda bisa belajar dari mereka.

Dari Anda sendiri
Dari banyak hal yang akan dipelajari, semuanya bukan untuk orang lain, tapi untuk Anda sendiri. Jika lebih banyak yang Anda ketahui tentang diri Anda sendiri, maka Anda akan lebih baik dalam mengatur dan memimpin orang lain.
Seperti yang disebutkan dalam pepatah berikut (Tao Teh Ching oleh Lao Tzu) 
He who knows men is clever; 
(Dia yang mengetahui orang lain adalah pintar)
He who knows himself has insight.
(Dia yang mengetahui dirinya sendiri adalah lebih dari sekedar pintar)
He who conquers men has force;
(Dia yang mengalahkan laki-laki adalah kuat)
He who conquers himself is truly strong.
(Dia yang mengalahkan dirinya sendiri adalah lebih dari sekedar kuat)


Akhir kata, ilmu bisa datang dari mana saja. Ketika ilmu tersebut datang, pelajari itu! Bagaimana cara Anda belajar akan membuat perbedaan.

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya,
Sukses untuk kita semua.