Sesuai dengan janji saya pada posting sebelumnya, berikut ini akan saya tampilkan beberapa alat musik tradisional Jawa (gamelan) lainnya.
Slentem. Slentem adalah bagian ricikan gamelan yang berbentuk bilah seperti gender, namun ukurannya lebih besar. Dalam tata sajian karawitan slentem berfungsi sebagai pamangku lagu.
Demung. Demung merupakan bagian ricikan gamelan berbentuk bilah seperti saron tetapi ukurannya lebih besar, berfungsi sebagai pamangku lagu dalam sajian karawitan dan juga untuk tabuhan balungan gending.
Saron. Saron merupakan bagian ricikan gamelan berbentuk bilah dengan ukuran lebih kecil dari pada demung.
Kenong. Kenong merupakan bagian ricikan gamelan berbentuk pencon. Dalam sajian karawitan bebas atau klenengan maupun karawitan iringan, kenong berfungsi sebagai ricikan pamangku irama. Teknik memainkan kenong dengan cara dipukul dengan alat pemukul yang disebut tabuh.
Ketuk. Ketuk merupakan bagian ricikan gamelan berbentuk pencon. Dalam sajian karawitan bebas atau klenengan maupun karawitan iringan, ketuk berfungsi sebagai ricikan pamangku irama. Teknik memainkan ketuk dengan cara dipukul dengan alat pemukul yang disebut tabuh.
Kempul. Gong merupakan bagian ricikan gamelan berbentuk pencon. Rangkain instrumen gong terdiri dari kempul, gong suwukan, gong berlaras Barang, dan gong besar (ageng) yang ditata pada gayor yaitu tempat untuk menggantung kempul dan gong.
Sebenarnya masih ada 1 artikel serupa yang membahas alat musik tradisional (gamelan) Jawa yang lain. Jika berkenan, terus ikuti perkembangan blog saya. Terima kasih.