Kakiku.., oh tidak. Malu untuk diceritakan.
Pagi ini saya bersama teman-teman gowes ke Batu melewati jalur dalam (jalur sepi dari kendaraan bermotor). Panoramanya indah sekali, tapi tanjakannya tidak kalah heboh dengan tanjakan di jalan utama. Dalam perjalanan, kaki kiri saya sempat terkilir. Mungkin ini pengalaman terkilir pertama saya sewaktu gowes seumur hidup. Hehe.
O iya, saya mau pamer fork suspensi. Setelah hampir 1 tahun bersama fork rigid, sekarang saya menggantinya dengan fork suspensi. Lumayan lah daripada membuat tangan saya cepat linu jika berhadapan dengan jalan tidak rata
Syukurlah masih memiliki teman yang sabar menunggu ketika kaki saya terkilir. Waktu kaki ini ditekuk, sakitnya minta ampun. (Lagi-lagi) syukurlah masih bisa meneruskan perjalanan sepenuhnya.
O iya, saya juga ingin bercerita tentang peserta wanita yang ikut dalam #GJ hari ini. Ini juga pertama kalinya yang bersangkutan gowes bersama #GowesJelajah.
Saking capeknya, Tante Shelya (nama peserta wanita hari ini) cuma tertunduk sewaktu istirahat. Semangat ya mbak. Hehe.
Setelah sampai di Batu, kami menuju Jatim Park II dan berfoto di depan Gedung Museum Satwa.
Bagi pembaca yang ingin berfoto seperti kami (membawa serta sepeda untuk berfoto di depan Museum Satwa) disarankan untuk meminta ijin terlebih dahulu ke pihak security setempat. Sebelumnya kami memang sudah ijin. Tapi ada saja security lainnya yang melarang. Syukurlah security yang mengijinkan masih ada di tempat, jadi kami masih bisa berfoto ria. Hehe.
Hasil foto bersama menyusul ya. File-nya masih ada di kamera Om Amim (memegang kamera)
Sekian cerita dari saya. Semoga besok masih bisa menggowes ria ke (rencananya) Coban Jahe. Bagi pembaca yang tertarik untuk ikut gowes bersama #GJ, silahkan bergabung. Kami membuka diri untuk menerima goweser manapun. Disarankan menggunakan MTB, tipe apapun dan seharga apapun adalah sahabat kami.
Salam gowes.